ALMAKIYYAH DAN
ALMADANIYYAH
A.
Pengertian
dan Jumlah ayatnya
Al-Qur’an terdiri dari 144 surat dan
6236 ayat.Surat-surat tersebut berbeda-beda panjang ayat dan banyak
ayatnya.Surat yang terpanjang adalah Al-Baqarah terdiri dari 286 ayat,dan surat
yang terpendek adalah surat Al-kautsar yang terdiri dari 3 ayat.[1]
Cara
menentukan Makkiyah dan Madaniyah :
Untuk
mengetahui dan menentukan makki dan madani para ulama bersandar pada dua cara
utama .Manhaj sima`i naqli ( metode pendengaran seperti apa adanya ) dan Manhaj
qiyasi ijtihadi ( menganalogikan dan ijtihad
).
1) Cara sima'i naqli : didasarkan pada riwayat
sahih dari para sahabat yang hidup pada saat dan menyaksikan turunnya wahyu
atau dari para tabi`in yag menerima dan mendengar
dari para sahabat sebagaiamana, dimana dan peristiwa apa yang berkaitan dengan
turunnya wahyu itu. Sebagian besar penentuan makki dan madani itu
didasarkan pada cara pertama.
2) Cara qiysi ijtihadi : didasarkan pada
ciri-ciri makki dan madani. Apabila dalam surah makki terdapat suatu ayat yang
mengandung ayat madani atau mengandung persitiwa madani, maka dikatakan bahwa
ayat itu madani dan sebaliknya. Bila dalam satu surah terdapat ciri-ciri makki,
maka surah itu dinamakan surah makki.
Untuk membedakan makki dan madani, para
ulama mempunyai tiga cara pandangan yang masing-masing mempunyai dasarnya
sendiri:[2]
1. Dari
segi waktu turunnya. Makki adalah yang diturunkan sebelum hijrah meskipun bukan
dimekkah. Madani adalah yang turun sesudah hijrah meskipun bukan di madinah yang diturunkan sesudah hijrah sekalipun dimekkah
atau Arafah adalah madani.
2.
Dari segi tempat
turunnya. Makki adalah yang turun di mekkah dan sekitarnya. Seperti Mina, Arafah dan Hudaibiyah. Dan Madani ialah yang turun
di madinah dan sekitarnya. Seperti Uhud, Quba` dan Sil`. Pendapat ini
mengakibatkn tidak adanya pembagian secara konkrit yang mendua. Sebab yang
turun dalam perjalanan, di Tabukh atau di Baitul Maqdis tidak termasuk kedalam
salah satu bagiannya, sehingga ia tidak dinamakan makki ataupun madani. Juga
mengakibatkan bahwa yang diturunkan dimakkah sesudah hijrah disebut makki.
3.
Dari segi sasaran
pembicaraan. Makki adalah yang seruannya ditujukan kepada penduduk mekkah dan
madani ditujukan kepada penduduk madinah. Berdasarkan pendapat ini, para pendukungnya
menyatakan bahwa ayat Qur`an yang mengandung seruan yaa ayyuhannas ( wahai
manusia ) adalah makki, sedang ayat yang mengandung seruan yaa ayyu halladziina
aamanuu ( wahai orang-orang yang beriman ) adalah madani.
Namun melalui pengamatan cermat, nampak bagi kita bahwa kebanyakan surah Qur`an tidak selalu dibuka
dengan salah satu seruan itu, dan ketentuan demikianpun tidak konsisten.
Misalnya surah baqarah itu madani, tetapi didalamnya terdapat ayat makkiyah.[3]
B.
Ciri-Ciri
Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah
1. Ketentuan
Surah Makkiyah .
1) Setiap
surah yang didalamnya mengandung `sajdah` maka surah itu makki.
2) Setiap
surah yang mengandung lafaz ` kalla` berarti makki. Lafaz ini hanya terdapat
dalam separuh terakhir dari Qur`an dan di sebutkan sebanyak tiga puluh tiga
kali dalam lima belas surah.
3) Setiap
surah yang mengandung yaa ayyuhan naas dan tidak mengandung yaa ayyuhal
ladzinaa amanuu, berarti makki. Kecuali surah al-Hajj yang pada akhir surah
terdapat ayat yaa ayyuhal ladziina amanuur ka`u wasjudu. Namaun demikian
sebagian besar ulama berpendapat bahwa ayat tersebut adalah makki.
4) Setiap
surah yang menngandung kisah para nabi umat terdahulu adalah makki, kecuali
surah baqarah.
5) Setiap
surah yang mengandung kisah Adam dan iblis adalah makki, kecuali surat baqarah.
6) Setiap
surah mengandung huruf hijaiyah,seperti Alif laam miim,Alif laam raa,Haa
miin,selain dalam surah Al-baqarah.[4]
2. Tema
& Gaya Bahasa Surah Makkiyah
Dari segi ciri tema dan gaya bahasa,
ayat makky dapatlah diringkas sebagai berikut :[5]
1) Ajakan
kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah, pembuktian mengenai risalah,
kebangkitan dan hari pembalasan, hari kiamat dan kengeriannya, neraka dan
siksanya, surga dan nikmatnya, argumentasi dengan orang musyrik dengan
menggunkan bukti-bukti rasional dan ayat-ayat kauniah.
2) Peletakan
dasar-dasar umum bagi perundang-undangan dan ahlak mulia yang menjadi dasar
terbentuknya suatu masyarakat, dan penyingkapan dosa orang musyrik dalam
penumpahan darah, memakan harta anak yatim secara zalim. Penguburan hidup-hidup
bayi perempuan dan tradisi buruk lainnya.
3) Menyebutkan
kisah para nabi dan umat-umat terdahulu sebagai pelaran bagi mereka sehingga
megetahui nasib orang yang mendustakan sebelum mereka, dan sebagai hiburan buat
Rasulullah SAW sehingga ia tabah dalam mengadapi gangguan dari mereka dan yakin
akan menang.
4) Suku
katanya pendek-pendek disertai kata-kata yang mengesankan sekali, pernyataannya
singkat, ditelinga terasa menembus dan terdengar sangat keras. Menggetarkan
hati, dan maknanya pun meyakinkan dengan diperkuat lafal-lafal sumpah, seperti
surah-surah yang pendek-pendek.
3. Ketentuan Surah Madaniyah
1) Setiap
surah yang berisi kewajiban atai had ( sanksi ) adalah madaniyah.
2) Setiap
surah yang didalamnya disebutkan orang-orang munafik adalah madaniyah, kecuali
surah al-ankabut adalah makkiyah.
3) Setiap
surah yang didalamnya terdapat dialog dengan ahli kitab adalah madaniyah
4) Tema
dan Gaya Bahasa surat Madaniyah
Dari
segi ciri khas, tema dan gaya bahasa, dapatlah diringkaskan sebagai berikut :
a) Menjelaskan
ibadah, muamalah, had, kekeluargaan, warisan, jihad, hubungan sosial, hubungan
internasiaonal baik diwaktu damai maupun perang, kaidah hukum dan masalah
perundang-undangan.
b) Seruan
terhadap ahli kitab, dari kalangan yahudi dn nasrani. Dan ajakan kepada mereka
untuk masuk Islam, penjelasan mengenai penyimpangan mereka, terhadap
kitab-kitab Allah, permusuhan mereka terhadap kebenaran, dan perselisihan
mereka setelah ilmu datang kepada mereka karena rasa dengki diantara sesama
mereka.
c) Menyingkap
perilaku orang munafik, menganalisi kejiwaannya, membuka kedoknya dan
menjelaskan bahwa ia berbahaya bagi agama.
d) Suku
kata dan ayat-ayatnya panjang-panjang dan dengan gaya bahasa yang memantapkan
syariat serta menjelaskan tujuan dan sasarannya.
C.
Kegunaan
Mengetahui Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah
1) Untuk
dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Qur`an, Sebab pengetahuan mengenai
tempat turun ayat dapat membantu memahami ayat tersebut dan mentafsirkannya
dengan tafsiran yang benar. Sekalipun yang menjadi pegangan adalah pengertian
umum lafadz, bukan sebab yang khusus. Berdasarkan hal itu seorang penafsir
dapat membedakan antara ayat yang nasikh dengan yang mansukh, bila diantara
kedua ayat terdapat makna yang kontradiktif. Yang datang kemudian tentu
merupakan nasikh yang tedahulu.
2) Meresapi
gaya bahasa Quran dan memanfaatkannya dalam metode dakwah menuju jalan Allah.
Sebab setiap situasi mempunyai bahasa tersendiri. Memperhatikan apa yang
dikehendaki oleh situasi merupakan arti peling khusus dlam retorika.
Karakteristik gaya bahasa makki dan madani dalam Quran pun memberikan kepada
orang yang mempelajarinya sebuah metode dalam penyampaian dakwah ke jalan Allah
yang sesuai dengan kejiwaan lawan berbicara dan menguasai pikiran dan
perasaaannya serta menguasai apa yang ada dalam dirinya dengan penuh
kebijaksanaan. [6]
3) Mengetahui
sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat Qur`an. Sebab turunnya wahyu kepada
Rasulullah SAW sejalan dengan sejarah dakwah dengan segala peristiwanya, baik
dalam periode mekkah maupun madinah. Sejak permulaan turun wahyu hingga ayat
terakhir diturunkan. Qur`an adalah sumber pokok bagi peri hidup Rasulullah SAW,
peri hidup beliau yang diriwayatka ahlli sejarah harus sesuai denga Quran; dan
Qur`an pun memberikan kata putus terhadapa perbedaan riwayat yang mereka riwayatkan.[7]
4) Membedakan
ayat yang Nasikh dan Mansukh
[1] Tim Penulis IAIN
Syarif Hidayatullah, ensiklopedi
islam Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 1992), h.794
[2] Al-Zarkasyi,
Al-Burhan Fi Ulumul Qur’an (t.t :p, 1957) hlm.187
[3] Masifuk Zuhdi, Pengantar Ulum Qur’an, (Surabaya: Karya
Abditama), 1997
[4] Manna’ Khalil
al-Qathan, Op. cit h.59
[5] Abd. Al, Azhim
al-Zarqani, Manahil al-irfan Fi Ulum
al-Qur’an, (Beirut :dar al-fikr, 1980) h.194
[7] Ibid. jilid 1 halaman 17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar