Minggu, 10 Mei 2015

Cinta yang Buatku Bersabar Hingga Detik ini

Kata orang jika banyak persamaan itu tandanya jodoh. Menyenangkan, bukan? Ketika aku tahu kita banyak sekali persamaan. Kau pemarah, aku juga. Kau temparamen, aku juga. Kau keras kepala, aku juga.

Dengan cinta yang bertabur, aku akhirnya masih mampu menciptakan kondensasi untuk menghujani api amarahmu. Tapi kau memang bukanlah api biasa, sudah kuhujanipun masih membara.

Dalam urusan kita, akulah yang berusaha mengalah. Membujuk dan merayumu untuk redam tidaklah mudah memang. Sayang, kurangi egosentrisnya, perkuat imannya, perbanyak huznuzhannya, dan sini... Kupeluk dari jauh ☺

Manusia sempurna, aku tahu tiada yang mudah menggapai gelar itu selain Baginda Rasulullah SAW. Setidaknya, sempurnalah untuk mendewasakan dirimu sendiri. Bahkan, aku sanggup dewasa karena mata dan senyummu itu. Yang terus menghadang waktu tidurku yang tak berubah kadarnya dari awal kita bertemu.

Malam inipun terasa panjang sekali. Kelamnya berlapis, aku sudah menggebu menyapa kabut barisan dengan sejuta cinta yang ingin kuceritakan. Matamu seolah bicara "Bersabarlah menghadapiku," senyummu seolah berbisik "Jangan menyerah menghadapiku."

Aku akan bersabar dengan segenap rasa disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar